Rabu, 18 Desember 2013

CERMINAN BUDAYA PADA LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL DALAM BAHASA SUNDA :STUDI ETNOLINGUISTIK DI DESA PANGAUBAN,KECAMATAN PACET, KABUPATEN BANDUNG

Agustina, nurshopia (2013) CERMINAN BUDAYA PADA LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL DALAM BAHASA SUNDA :STUDI ETNOLINGUISTIK DI DESA PANGAUBAN,KECAMATAN PACET, KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. 

[img]
Text
S_IND_0906368_Title.pdf 

[img]
Text
S_IND_0906368_Abstract.pdf
 

[img]
Text
S_IND_0906368_Table_of_Content.pdf

Download (185Kb)

[img]
Text
S_IND_0906368_Chapter1.pdf

Download (219Kb)  

[img]
Text
S_IND_0906368_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (396Kb)

 [img] 
S_IND_0906368_Chapter3.pdf

Download (179Kb)

[img]
Text
S_IND_0906368_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2050Kb) 

[img]  
Text
S_IND_0906368_Chapter5.pdf

Download (185Kb) 

[img]  
Text
S_IND_0906368_Bibliography.pdf

Download (183Kb)

[img]  
Text
S_IND_0906368_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (249Kb)  

Abstract

Penelitian berjudul “Cerminan Budaya pada Leksikon Perkakas Pertanian Tradisional dalam Bahasa Sunda :Studi Etnolinguistik Di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung” merupakan penelitian etnolinguistik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan tanah di Desa Pangauban sebagai lahan untuk bertani. Oleh karena itu, bertani merupakan salah satu cara hidup yang mencerminkan masyarakat Desa Pangauban dalam aktivitas bertani. Tujuan dari penelitian ini untuk memperdayakan sumber daya alam melalui aktivitas bertani sebagai upaya mempertahankan perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda agar tetap terjaga. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana klasifikasi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung; (2) bagaimana deskripsi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung (3) bagaimana cerminan gejala kebudayaan yang muncul berdasarkan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Data dalam penelitian ini adalah leksikon perkakas pertanian dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Sumber data penelitian ini adalah tuturan masyarakat dan dokumen yang membahas mengenai leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang berkaitan dengan aktivitas pertanian. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode libat, metode cakap, dan metode catat. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai observer, dan lembar observasi. Adapun analisis data mencakup pengklasifikasian, pendeskripsian dan pencerminan gejala kebudayaan yang muncul dari leksikon perkakas pertanian tradisional di Desa Pangauban, serta membuat simpulan. Hasil penelitian ini bahwa perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban memiliki 40 leksikon dan diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok yaitu, kayu, bambu, besi, batu, perpaduan besi dan kayu serta kain mota. Leksikon yang terdapat dalam Kamus Umum Basa Sunda ditemukan 28, leksikon adapun leksikon yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ditemukan 30 leksikon. Berdasarkan hasil temuan di atas, leksikon tersebut tidak ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Umum Basa Sunda. Leksion-leksikon yang tidak ditemukan dapat menjadi sumbangan bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Umum Basa Sunda. Selain itu, leksikon tersebut memiliki cermin gejala kebudayaan berdimensi vertikal dan horizontal. Cerminan gejala kebudayaan berdasarkan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban berdimensi vertikal bahwa orang Sunda mengenai hubungannya dengan masyarakat dan Tuhan yang dilandasi silih asih, silih asah, dan silih asuh. Cerminan gejala kebudayaan yang berdimensi horizontal tentang orang Sunda mengenai hubungannya dengan masyarakat dan alam yang dilandasi silih asih, silih asah, dan silih asuh. Saran untuk para peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan disiplin ilmu etnolinguistik dan dapat dijadikan bahan kajian dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai bahasa dan budaya.

Item Type: Skripsi Tesis Atau Disertasi (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Subyek Terkait > Bahasa dan Sastra > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: DAM Staf
Date Deposited: 29 Oct 2013 05:09
Last Modified: 29 Oct 2013 05:09
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/2651

Kamis, 21 Maret 2013

PENERAPAN TEKIK MURDER (MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT DAN REVIEW) DALAM PEMBELAJARAN BERDISKUSI PADA SISWA SMK PGRI 2 CIMAHI

Penulis : FAZRIN, Nurhidianti
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Penerapan Teknik Murder (Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Dan Review) dalam Pembelajaran  Berdiskusi Pada Siswa SMK PGRI 2 Cimahi. Berdasarkan studi pendahuluan, bahwa kemampuan berbicara siswa umumnya masih rendah, sehingga diperlukan suatu upaya yang dapat dijadikan variasi pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berbicara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara siswa yang menggunakan teknik MURDER dan metode diskusi kelompok.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu menggunakan  rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (The Randomized Pretes-postes Control Group Design, Using Matched Subject).

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 diperoleh Sig (2-tailed) 0,226  maka H0 pada rata-rata pretes diterima, karena 0,226 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Namun, untuk hasil postes pada kelas eksperimen dan kontrol memperlihatkan adanya perubahan yang signifikan karena diperoleh nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai postes kemampuan berbicara siswa  pada kelas eksperimen dan kontrol.

Berdasarkan perhitungan indeks gain untuk menjawab hipotesis penelitian pada kelas eksperimen, diperoleh data bahwa indeks gain = 0,98 > 0,070 yang termasuk pada kriteria tinggi. Hal ini membuktikan bahwa teknik MURDER dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas XI PJ-2 SMK PGRI 2 Cimahi.

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis berharap bahwa teknik ini dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran berdiskusi untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, khususnya pada tingkat SMK atau SMA.

DOWNLOAD:
LINK 1
Daftar Isi

Rabu, 20 Maret 2013

MAKIAN DALAM BAHASA INDONESIA : Suatu Kajian Bentuk Dan Referensi Pada Komik

Penulis : PUSPITASARI, Indah

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Makian dalam Bahasa Indonesia (Suatu Kajian Bentuk dan Referensi pada Komik)”. Dalam penelitian ini dikaji tentang pemakaian kata makian yang ada dalam komik Archorld nomor 2 sampai 6 dan Eyeshield 21 nomor 1 sampai 5. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

    Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian kata makian tidak hanya digunakan pada saat marah, tetapi makian juga digunakan pada situasi santai atau akrab. Selain itu, kata makian yang ditemukan juga bertujuan untuk menghina, meremehkan, mengungkapkan kekecewaan, keheranan, dan symbol keakraban. Adapun bentuk-bentuk makian yang ditemukan pada komik yakni, ada yang berwujud kata yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni makian bentuk dasar (berwujud kata-kata monomorfemik) dan makian bentuk kata jadian atau turunan (berbentuk polimorfemik yang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu makian berafiks dan makian bentuk majemuk), frasa, dan klausa yang secara kategorial dapat berjenis adjektiva, nomina dan verba. Namun hanya satu kategorial verba yang ditemukan, yaitu kata terkutuk. Sedangkan bentuk referensi kata makian dapat menunjuk pada benda, binatang, kekerabatan, makhluk halus, organ tubuh, aktivitas, diskriminasi, profesi, dan keadaan. Lalu kata yang paling banyak digunakan dalam kedua komik yaitu kata bodoh dan sial.

DOWNLOAD:
LINK 1

Daftar Isi

Jumat, 01 Maret 2013

TIPE SEMANTIS KOMPONEN MAKNA NOMINA BAHASA INDONESIA DALAM ANTOLOGI CERPEN JAKARTA KAFE KARYA TATYANA

Penulis :SEPTIANI, Renny

ABSTRAK
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh penelitian khusus mengenai tipe semantis komponen makna nomina bahasa Indonesia belum pernah dilakukan. Kajian yang ada hanya terbatas pada deskripsi yang masih sederhana sekali. Padahal tipe semantis komponen makna nomina itu memiliki peranan penting dalam deskripsi tata bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang semantik.

Penelitian ini merupakan sebuah analisis tipe semantis komponen makna nomina yang terdapat pada teks antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana oleh Gramedia Pustaka Utama pada bulan Agustus 2004 (cetakan pertama), Februari 2005 (cetakan kedua). Rumusan masalah penelitian ini adalah: a) bagaimana tipe-tipe kategori nomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana?; b) bagaimana ciri-ciri pembeda semantis komponen makna nomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana?; c) bagaimana hubungan makna antarnomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana?. Penelitian ini bertujuan untuk: a) menjelaskan tipe-tipe kategori nomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana; b) menjelaskan ciri-ciri pembeda semantis komponen makna nomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana; c) menjelaskan hubungan makna antarnomina bahasa Indonesia dalam antologi cerpen Jakarta Kafe karya Tatyana.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, dengan cara membaca leksem nomina,  menandai leksem nomina, lalu menyalin leksem nomina ke dalam kartu data. Setelah pengumpulan data lalu digunakan teknik penamaan, parafrasis, pendefinisian, pengklasifikasian, analisis komponen, biner, atau tabel. Hasil penelitian ini antara lain kategori nomina untuk setiap leksem dapat ditemukan; ciri-ciri pembeda semantis komponen makna dapat ditemukan;  hubungan antarnomina dapat ditemukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perluasan dan pengembangan kajian komponen makna (semantik) yang diajarkan di perguruan tinggi. Terutama sekali berkenaan dengan leksem nomina yang jarang dilirik untuk dikaji.

DOWNLOAD

Selasa, 19 Februari 2013

MODEL SEEP DIALOGUE CRITIKAL THINKING (DD/CT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI ;penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X-6 SMAN 22 Bandung)

Penulis : SUDRAJAT, Adie Sapar

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Model Deep Dialogue/Critical Thinking dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 22 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”.

Penelitian ini berawal dari permasalahan kurangnya tingkat keterampilan menulis siswa. Hal ini terlihat dari hasil kemampuan menulis siswa yang belum optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/critical thinking? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/critical thinking? 3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/critical thinking?

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk; 1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/ critical thinking. 2) mendeskripsikan pembelajaran pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/critical thinking. 3) mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/ critical thinking.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan secara objektif permasalahan pembelajaran di kelas yang menyangkut perbaikan, peningkatan, dan pengelolaan kelas secara terbuka. Sumber data penelitian ini adalah aktifitas guru selama proses pelaksanaan tindakan dan hasil evaluasi pembelajaran berupa paragraf argumentasi.

Berdasarkan penelitian, ada tiga hal penting yang peneliti temukan sebagai jawaban dari rumusan masalah pada penelitian ini. Pertama, penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan paragraf argumentasi telah tersusun dengan baik. Hal ini terbukti dari pelaksanaan kegiatan yang berjalan lancar sesuai dengan perencanaan

Kedua, pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model deep dialogue/critical thinking di SMAN 22 Bandung kelas X-6 berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan aktifitas mengajar guru yang berhasil mendorong aktifitas belajar siswa secara aktif. Selain itu, peningkatan peran, kreatifitas, serta aktifitas siswa pun terlihat lebih baik dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model deep dialogue/critical thinking.

Ketiga, pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model deep dialogue/critical thinking di SMAN 22 Bandung kelas X-6 dapat dikatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil evaluasi. Hasil evaluasi siklus I nilai rata-ratanya 66, siklus II nilai rata-ratanya 73,1, dan nilai rata-rata siklus III adalah 77,4

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model deep dialogue/critical thinking dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat.

DOWNLOAD